Menjadi Muslim Yang Baik*)
Oleh:
H. Aip Aly Arfan, MA
Jama’ah Sidang Jumat Yang dirahmati
Allah!
Siapa sih muslim yang baik itu? Nah, berbicara
tentang muslim yang baik ini, ada baiknya khatib uraikan terlebih dahulu 4
(empat) golongan muslim.
- Muslim yang tidak tahu bagaimana menjadi muslim yang baik.
- Muslim merasa dirinya tahu bagaimana menjadi muslim yang baik padahal tidak tahu.
- Muslim yang tahu bagaimana menjadi muslim yang baik tapi tidak mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari.
- Muslim yang tahu bagaimana menjadi muslim yang baik dan mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Golongan yang pertama, muslim yang tidak tahu
bagaimana menjadi muslim yang baik. Untuk golongan yang satu ini, mudah saja
mengatasinya. Ajarkan mereka bagaimana menjadi muslim yang baik. Setelah itu,
apakah mereka mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari atau tidak, itu
bukan urusan kita lagi.
Yang sulit sebenarnya mengatasi golongan yang
kedua, yaitu mereka yang menganggap diri mereka tahu bagaimana menjadi muslim
yang baik, padahal tidak tahu. Ini yang digambarkan oleh Allah SWT dalam
al-Quran surat Al-Kahfi: 104:
104. Yaitu orang-orang yang telah sia-sia
perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka
berbuat sebaik-baiknya.
Golongan yang ketiga, mereka tahu bagaimana
menjadi muslim yang baik tetapi tidak mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kita berlindung kepada Allah SWT agar tidak termasuk kedalam golongan yang satu
ini karena golongan ketiga inilah yang diancam oleh Allah SWT dengan sebutan “Kaburo
Maqtan”.
Golongan yang keempat, yaitu muslim yang tahu
bagaimana menjadi muslim yang baik dan mempraktekkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Tentunya kita berharap agar Allah SWT memasukkan kita semua
kedalam golongan yang keempat ini. Amin Ya Rabbal ‘alamin. Lalu, apa sajakah
ciri-ciri muslim yang baik itu?
Hadirin Jama’ah Sidang Jumat Yang dirhamati
Allah!
Ciri-ciri muslim yang baik, di antaranya:
1.
Tidak menyekutukan Allah SWT (syirik). Ini
adalah yang pertama dan utama. Jadi kalau kita percaya kepada Allah SWT tetapi
kita juga percaya kepada dukun, paranormal yang tidak jelas, cincin, keris,
jimat, takhayul, khurafat, ramalan bintang dan lain sebagainya, maka kita
bukanlah muslim yang baik karena dosa syirik adalah dosa yang terbesar dan tak
terampuni. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat An-Nisaa: 116:
116. Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa
mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari
syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan
(sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.
2. Tidak melakukan dosa-dosa besar dan keji,
seperti meminum-minuman keras, membunuh, berzina, narkoba, korupsi dll.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat an-Najm: 31:
031. Dan hanya kepunyaan Allah-lah apa yang ada
di langit dan apa yang ada di bumi supaya Dia memberi balasan kepada
orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan dan
memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih
baik (surga).
032. (Yaitu) orang yang menjauhi dosa-dosa besar
dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya
Tuhanmu Maha Luas ampunanNya. Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan) mu
ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut
ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling
mengetahui tentang orang yang bertakwa.
3. Tidak berlebihan/lebay. Jadi kalau ibadah
kita berlebihan hingga lupa akan dunia, salat terus misalnya, tetapi tidak mau
bekerja mencari nafkah, ini berarti kita bukanlah muslim yang baik. Sebagaimana
firman Allah SWT dalam surat Al-Qashash: 77:
077. Dan carilah pada apa yang telah
dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu
melupakan bahagianmu dari (keni`matan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berbuat kerusakan.
Atau sebaliknya, yang kita perhatikan hanyalah
urusan dunia saja, kerja saja misalnya hingga lupa salat. Cari duit saja
misalnya, tetapi tidak mengeluarkan zakat, tidak bersedekah dan tidak membantu
orang-orang yang membutuhkan, itu berarti kita bukan muslim yang baik.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Quran Surat Al-An’am: 32:
032. Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain
dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih
baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?
4. Tetap beribadah kepada Allah SWT dan mengikuti
sunnah Rasul-Nya meskipun telah tertimpa kesusahan. Sebagaimana firman Allah
SWT dalam Al-Quran surat Ali Imran: 172:
172. (Yaitu) orang-orang yang menta`ati perintah
Allah dan Rasul-Nya sesudah mereka mendapat luka (dalam peperangan Uhud). Bagi orang-orang
yang berbuat kebaikan di antara mereka dan yang bertakwa ada pahala yang besar.
Hadirin Jama’ah Sidang Jumat Yang dirahmati
Allah!
Ciri-ciri muslim yang baik itu selalu bersedekah
meskipun secara ekonomi dalam keadaan sulit.Muslim yang baik juga tidak
emosional, ia juga pemaaf. Jadi kalau kita mudah marah dan sulit memaafkan
orang lain, pendendam, maka kita bukanlah muslim yang baik. Sebagaimana firman
Allah SWT dalam Al-Quran surat Ali Imran: 134:
134. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya),
baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan
mema`afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat
kebajikan.
Hadirin Jama’ah Sidang Jumat Yang dirahmati
Allah!
Demikian khutbah Jumat kali
ini. Semoga bermanfaat.
*) Materi Khutbah ini disampaikan pada tanggal 20 September 2013 di Masjid Baiturrahman, Kemayoran Jakarta Pusat.