MEMBERIKAN BANTUAN KEPADA ORANG
YANG MEMBUTUHKAN
DALAM PERSPEKTIF ISLAM*)
OLEH: H. AIP ALY ARFAN, MA
Hadirin, jamaah sidang Jumat yang dirahmati Allah!
Indonesia saat ini sedang berduka. Belum 2 (dua) minggu selepas pergantian
tahun baru 2014 kita telah ditimpa
kembali oleh musibah banjir. Ini terjadi pada saat bencana akibat
letusan gunung Sinabung di Medan masih terus menimpa. Jumlah korbannya semakin
hari semakin bertambah. Tentunya, para korban bencana ini membutuhkan bantuan
yang tidak sedikit, dari makanan, pakaian, selimut, obat-abatan dan lain
sebagainya. Terkait dengan hal ini maka khutbah Jumat kali ini khatib beri
judul Memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan dalam perspektif Islam.
Hadirin, jamaah sidang Jumat yang dirahmati Allah!
Dalam suatu hadis yang diriwayatkan oleh Thabrani & Ibnu Asakir, suatu hari, sepeninggal Rasulullah SAW, Abu Hurairah
r.a. beri’tikaf di
masjid Nabawi. Ia tertarik ketika mengetahui ada seseorang di masjid yang sama,
duduk bersedih di pojok masjid. Abu Hurairah pun menghampirinya untuk menanyakan apa yang menyebabkannya tampak bersedih.
Setelah mengetahui masalah yang menimpa orang itu, Abu Hurairah pun segera
menawarkan bantuan. ”Mari keluar bersamaku wahai saudara, aku akan memenuhi
keperluanmu,” ajak Abu Hurairah. "Apakah kau akan meninggalkan kegiatan
beri'tikafmu demi menolongku?" tanya orang tersebut terkejut. ”Ya.
Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Sungguh berjalannya
seseorang di antara kamu untuk memenuhi kebutuhan saudaranya, lebih baik
baginya daripada i'tikaf di masjidku ini selama sebulan”.
Dari hadis yang khatib paparkan tadi dapat kita lihat bagaimana
Abu Hurairah yang sedang berii’tikaf di masjid menghentikan aktivitasnya
tersebut demi menolong orang lain yang sedang mengalami kesulitan, padahal kita
tahu bahwa beri’tikaf di masjid adalah amalan baik yang akan mendapatkan pahala
bagi orang yang melakukannya. Dalam hadis ini Abu Hurairah tidak melanjutkan
I’tikafnya dan memilih menolong orang lain yang membutuhkan pertolongannya
karena perbuatan menolong orang lain yang sedang mengalami kesulitan
kualitasnya lebih baik dari I’tikaf selama 1 (satu) bulan lamanya. Artinya,
perbuatan menolong orang lain yang mendapatkan kesulitan dalam perspektif Islam
tidak kalah pentingnya daripada melakukan ibadah yang hukumnya sunnah seperti
I’tikaf di masjid.
Dalam hadis lain Rasulullah SAW bersabda:
خير الناس أنفعهم للناس
Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi
orang lain (HR. Ahmad, Thabrani, Daruqutni)
Dalam hadis ini kita dapat mengambil sebuah poin penting yaitu bahwa
manusia yang paling bermanfaat dalam pandangan Islam bukan yang paling banyak
ibadahnya, tapi yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain.
Pertanyaannya adalah, apa yang harus kita lakukan sebagai umat Islam
melihat kondisi terakhir di tanah air yang sedang ditimpa berbagai bencana ini?
Hadirin, jamaah sidang Jumat yang dirahmati Allah!
Berdasarkan Hadis-hadis yang khatib bacakan tadi, maka siapapun kita, di
manapun kita berada, apapun profesi kita, hendaknya kita memiliki orientasi untuk memberikan manfaat bagi
orang lain karena sebagai Muslim, kita tidak hanya dituntut untuk
melakukan ibadah-ibadah formal seperti salat dan membaca al-Quran saja, tetapi
kita juga dituntut oleh Islam untuk juga melakukan ibadah sosial. Dalam Islam, banyak hal yang
bisa dikategorikan sebagai ibadah sosial, di antaranya adalah membayar zakat
dan bersedekah. Untuk yang terakhir ini,
Rasulullah SAW bersabda:
كُلُّ سُلاَمَى مِنَ النَّاسِ عَلَيْهِ صَدَقَةٌ كُلَّ يَوْمٍ تَطْلُعُ فِيهِ
الشَّمْسُ ، يَعْدِلُ بَيْنَ الاِثْنَيْنِ صَدَقَةٌ ، وَيُعِينُ الرَّجُلَ عَلَى
دَابَّتِهِ ، فَيَحْمِلُ عَلَيْهَا ، أَوْ يَرْفَعُ عَلَيْهَا مَتَاعَهُ صَدَقَةٌ
، وَالْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ ، وَكُلُّ خَطْوَةٍ يَخْطُوهَا إِلَى
الصَّلاَةِ صَدَقَةٌ ، وَيُمِيطُ الأَذَى عَنِ الطَّرِيقِ صَدَقَةٌ
Setiap
persendian manusia diwajibkan untuk bersedekah setiap harinya mulai matahari
terbit. Berbuat adil antara dua orang adalah sedekah. Menolong seseorang naik
ke atas kendaraannya atau mengangkat barang-barangnya ke atas kendaraannya
adalah sedekah. Berkata yang baik adalah sedekah. Begitu pula setiap langkah
berjalan untuk menunaikan shalat adalah sedekah. Serta menyingkirkan suatu
rintangan dari jalan adalah sedekah. (HR. Bukhari)
Oleh karena itu, dengan adanya berbagai bencana yang
menimpa saudara-saudara kita di tanah air ini mari kita sama-sama
menyingsingkan lengan badan, bahu membahu untuk memberikan bantuan, apa saja
yang bisa kita lakukan. Kalau kita memiliki dana, mari kita sisihkan sebagian
dana kita untuk para korban bencana. Kalau kita memiliki pakaian yang layak
pakai, selimut, obat-obatan dan lain sebagainya mari kita berikan kepada
mereka. Atau kalau kita memiliki waktu dan tenaga, kita bisa menggunakan waktu
dan tenaga kita untuk menjadi relawan.
Hadirin sidang Jum'at yang dirahmati Allah!
Sepintas, ketika kita memberikan manfaat kepada orang lain, membantu dan menolong sesama itu membuat waktu kita tersita, harta kita berkurang, tenaga dan pikiran kita terporsir. Namun sesungguhnya, saat kita memberikan manfaat kepada orang lain, pada hakikatnya kita sedang menanam kebaikan untuk diri kita sendiri. Jika kita menolong orang lain, Allah akan menolong kita. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Isra ayat 7:
إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ
Jika
kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri (QS.
17:7).
Rasulullah
SAW bersabda:
مَنْ كَانَ فِى حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِى حَاجَتِهِ
Barangsiapa
membantu keperluan saudaranya, maka Allah membantu keperluannya.
(Muttafaq 'alaih).
Jika
kita menolong dan membantu sesama, pertolongan dari Allah bukan sekadar di dunia, tetapi juga di akhirat. Jika kita
memberikan manfaat kepada orang lain, Allah memudahkan kita bukan hanya dalam
urusan dunia, tetapi juga pada hari kiamat kelak.
Rasulullah SAW bersabda:
Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ
Siapa yang membantu menyelesaikan kesulitan seorang mu’min dari berbagai
kesulitan2 dunia, Allah akan membantu menyelesaikan kesulitannya di hari kiamat. Dan siapa
yang memudahkan orang yang sedang dalam kesulitan, niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan
akhirat (HR. Muslim)
Demikian khutbah Jumat kali ini, semoga bermanfaat dan
kita berdoa semoga Allah SWT menjadikan kita orang-orang yang memiliki
kepedulian sosial yang tinggi sehingga kita tidak hanya piawai dalam ibadah
formal saja tetapi juga jago dalam ibadah sosial. Amin.
*) Khutbah ini disampaikan
pada tanggal 24 Januari 2014 di Masjid SMPN 6 Bulak Klender Jakarta Timur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar