Pentingnya Mengingat Mati




Pentingnya Mengingat Mati*)
Oleh:
H. Aip Aly Arfan, MA

Hadirin Jama’ah Sidang Jumat Yang dirahmati Allah!

Lima hari yang lalu, tepatnya pada hari ahad 17 Nopember 2013, pukul 00.05 ayah khatib berpulang ke rahmatullah. Innaa lillahi wainnaa ilaihi raji’un. Oleh karena itu, di akhir khutbah ini khatib memohon dengan kerendahan hati agar hadirin sekalian ikut mendoakan semoga ayah saya diampuni segala dosa dan kesalahannya dan diterima amal ibadahnya serta mendapat rida Allah SWT.
Berkenaan dengan hal tersebut, maka secara khusus khatib mengangkat tema kematian agar menjadi pengingat, khususnya untuk diri khatib sendiri dan jama’ah sekalian pada umumnya.

Hadirin Jama’ah Sidang Jumat Yang dirahmati Allah!

Kematian adalah suatu hal yang pasti ditemui oleh setiap manusia, meskipun tidak ada seorang pun dari manusia yang mengetahui kapan ajal menjemput. Dan jika telah datang waktunya, tidak ada seorang pun yang mampu menunda maupun mempercepatnya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-A’raf: 34:
034. Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya.
Oleh karena itu, sebagai muslim, kita harus mempersiapkan bekal sebanyak-banyaknya untuk kita bawa nanti pada saat ajal menjemput. Pertanyaannya kemudian, Apa yang harus kita persiapkan sebagai  bekal hidup di akhirat nanti.  

Hadirin Jama’ah Sidang Jumat Yang dirahmati Allah!

Kalau dalam ilmu manajemen kita mengenal istilah planning atau perencanaan sebagai langkah penting yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan hidup di dunia, maka untuk mencapai tujuan hidup di akhirat nanti, perencanaan juga merupakan aspek yang sangat pentinkan yang harus kita lakukan sebagai muslim. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Hasyr: 18:
018. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Lalu, bagaimana aplikasi perencanaan untuk mencapai kebahagiaan di akhirat nanti?

Hadirin Jama’ah Sidang Jumat Yang dirahmati Allah!

Kata kuncinya adalah bertakwa kepada Allah SWT. Bagaimana caranya? Caranya adalah dengan menjalankan seluruh perintah Allah SWT dan menjauhi segala yang dilarang. Teknisnya seperti apa? Sederhana saja, jika diperintahkan oleh Allah SWT untuk salat, maka salatlah. Ketika diperintahkan untuk berpuasa, maka berpuasalah. Ketika diperintahkan untuk berlaku jujur, jujurlah. Lalu, ketika dilarang berdusta, jangan berbohong. Ketika dilarang korupsi janganlah korupsi. Begitu seterusnya.
Demikian khutbah Jumat kita kali ini. Semoga bermanfaat.

*) Khutbah ini disampaikan di masjid Nurul Ilmi Sekolah Tinggi Manajemen Industri, Jakarta tanggal 22 Nopember 2013 atau lima hari setelah wafatnya ayah khatib.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar