Hikmah Hari Idul Adha

Hikmah Hari Idul Adha*
Oleh:
H. Aip Aly Arfan, MA

Hadirin, para siswa dan guru SMPN 6 yang dirahmati Allah!
Dua hari lagi, kita akan merayakan Idul Adha 1435 H. Atas dasar ini maka judul khutbah kali ini adalah hikmah Idul Adha. Pertanyaannya adalah apa sih Idul Adha itu? Bagaimana sejarahnya? Dan apa saja hikmah yang bisa kita petik dalam memperingati Idul Adha?
Hadirin, sidang Jumat yang dirahmati Allah!
Idul Adha adalah 1 (satu) dari 2 (dua) hari raya besar umat Islam. Yang pertama adalah Idul Fithri dan yang kedua adalah Idul Adha. Dinamakan Idul Adha (Hari Raya Penyembelihan) karena pada saat itu dilakukan penyembelihan hewan-hewan ternak, baik berupa unta, sapi maupun kambing. Idul Adha juga dikenal dengan nama Idul Hujjaj karena pada saat itu para jama'ah haji telah menyelesaikan ritual-ritual haji mereka di Mekkah, Arafah dan Mina. Selain kedua nama tersebut, Idul Adha juga dikenal dengan nama Idul Qurban karena penyembelihan hewan-hewan ternak yang dilakukan pada saat itu bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Lalu, bagaimana awal mula disyariatkannya Idul Adha ini?
Hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah!
Hal ini berawal dari kisah nabi Ibrahim a.s. dan keluarganya. Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa nabi Ibrahim adalah orang yang sangat kaya dengan memiliki ribuan ekor ternak, baik sapi maupun kambing. Pada suatu ketika, ia ditanya oleh seseorang tentang kambing-kambingnya. Punya siapa kambing-kambing ini wahai Ibrahim. nabi Ibrahim menjawab: Semua ini milik Allah Swt, sementara ini milik saya, kalau Allah Swt menghendaki, saya akan menyerahkan semuanya kepada Allah Swt. Bahkan, kalau anak saya, Ismail juga diminta oleh Allah Swt, maka akan saya berikan. Singkat cerita, nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah Swt dalam mimpinya untuk menyembelih putera satu-satunya tersebut dan ia pun dengan berat hati menaati perintah Allah Swt. Setan pun datang, bukan hanya ke nabi Ibrahim tetapi juga ke nabi Ismail dan isterinya Hajar untuk menggoda nabi Ibrahim agar mengurungkan niatnya tersebut. Karena ketaatannya pada perintah Allah Swt, nabi Ibrahim tidak bergeming dan tetap ingin melaksanakan niatnya tersebut. Namun sebelum dilaksanakannya perintah tersebut, Allah Swt menarik kembali perintah-Nya dan mengganti Ismail dengan seekor kambing karena memang perintah itu hanyalah sebuah ujian buat nabi Ibrahim. Dan disembelihlah kambing pemberian Allah Swt itu dan nabi Ismail pun tidak jadi dikorbankan. Dari kisah inilah maka umat Islam disyariatkan untuk menyembelih hewan sebagai bentuk ketaatan hamba kepada Tuhannya. Lalu, apa hikmah di balik peringatan hari Idul Adha ini?
Hadirian jama'ah sidang Jumat yang dirahmati Allah!
Setidaknya ada 3 (tiga) hikmah atau pelajaran yang dapat kita petik dari peringatan hari Idul Adha:
1. Setiap orang beriman akan diuji. Yang kaya akan diuji dengan kekayaannya, yang miskin juga diuji dengan kemiskinannya. Yang menikah namun belum memiliki keturunan diuji, yang sudah memiliki keturunan pun diuji dengan anak-anaknya. Seperti nabi Ibrahim diuji keimanannya dengan anaknya yang diperintahkan Allah Swt untuk menyembelihnya.
2. Setan akan selalu datang menggoda orang-orang yang beriman. Tidak berhasil dengan cara A, ia akan menggunakan cara B. Tidak berhasil dengan cara B, ia akan mengambil cara C. Begitu seterusnya. Oleh karena itu, kita harus selalu membentengi diri kita dari segala godaan ini dengan selalu berzikir, mengingat Allah Swt di mana pun kita berada, selalu beristighfar, membaca al-Quran, membaca salawat dan melakukan ibadah-ibadah lainnya.
3. Hawa nafsu harus kita buang jauh-jauh. Hal ini digambarkan dengan penyembelihan hewan. Segala hawa nafsu kita, keinginan-keinginan buruk kita, niat-niat buruk kita harus kita enyahkan dari kehidupan kita. kalau kita ingin main game terus, misalnya, buang hawa nafsu tersebut. Begitu juga kalau ingin tawuran, trek-trekan dan lain sebagainya, buang keinginan tersebut, buang sejauh-jauhnya.
Hadirin jama'ah sidang Jumat yang dirahmati Allah!
Demikian khutbah Jumat kali ini. Semoga bermanfaat, dan kita berdoa agar Allah Swt menjadikan diri kita, ayah-ayah kita menjadi seperti nabi Ibrahim, ibu-ibu kita seperti Hajar dan  anak-anak semua, menjadi seperti nabi Ismail. Amin Ya Rabbal 'alamin.
* Khutbah Jumat di SMPN 6 Klender Jakarta Timur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar